SEMARANG (Pertamanews.id) – Pemerintah Kota Semarang bersama Kodam IV/Diponegoro laksanakan panen jagung demi wujudkan ketahanan pangan yang lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat terutama petani, kegiatan itu di lakukan dilahan milik Kodam lV/Diponegoro, kecamatan Tembalang, pada Kamis (26/1).
Sebanyak 40 ton jagung berhasil dipanen pada musim ini dengan luas lahan 10 hektare yang ditamani jagung sejak bulan September lalu.
Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P. mengatakan kegiatan tersebut masuk dalam program nasional yang sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk bisa memanfaatkan lahan kosong maupun lahan tidur agar menjadi lahan produktif.
“Kegiatan Hari ini merupakan program yang di jalankan seluruh wilayah di Jawa Tengah, tanamanya sendiri banyak variasinya ada jagung, beras, sampai alpukat. Lahan yang digunakan juga harus punya nilai yang baik untuk masyarakat,” ujar Suryadi.
Selanjutnya, hasil panen itu langsung dijual kepada ID food yang merupakan Perusahan BUMN bergerak di bidang pangan. Suryadi mengatakan dengan langsung dijual hasil panen tersebut maka petani bisa langsung merasakan hasil jerih payah selama ini.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G. Rahayu mengatakan, petani akan diuntungkan karena dijual dengan harga bagus. Selain dijual untuk perusahaan BUMN, sebagian hasil panen juga dijual ke BUMP yang baru saja diluncurkan.
“Jadi jangan sampai kita malah kekurangan karena semuanya dijual keluar. Kebutuhan di Semarang juga harus dipenuhi. Harapannya melalui BUMP ini nanti bisa memenuhi yang ada di Semarang,” jelas Ita, sapaan akrabnya.
Ita menjelaskan, adanya BUMP maka diharapkan akan bisa memutus mata rantai distribusi panjang membuat harga di tingkat petani jadi rendah. Ia berharap BUMP ini bisa bekerjasama dengan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di kabupaten tetangga seperti Demak, Kendal dan Grobogan.
Ita berharap, kegiatan ini bisa berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan nasional seperti ID food. Ita menyebut, kebutuhan akan jagung sendiri untuk ID food mencapai 400 ribu ton. Jika dalam sekali panen saja BUMP bisa menjual 40 ton maka kesejahteraan petani akan semakin terangkat.
“Kalau di banyak titik bisa ditanam maka akan bisa mengurangi angka pengangguran juga dan kesejahteraan petani terangkat dan kita tidak akan kekurangan pangan,” pungkasnya.