SEMARANG (Pertamanews.id) – Sebagai bentuk upaya untuk menghadapi ancaman inflasi dan krisis pangan, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan Demonstrasi Plot (Demplot) di lahan persawahan Cangkiran, Kelurahan Cangkiran, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jumat (27/1).

Selain itu, Pemkot Semarang juga turut menggandeng PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) untuk meningkatkan hasil pertanian di Kota Semarang, terutama padi.

Pelaksanaan tugas (Plt) Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan lahan Demplot untuk padi.

“Alhamdulillah hari ini kita laksanakan panen bersama, kali ini dengan uji coba demplot padi, yang awalnya lahan sawah 1 hektare menghasilkan padi 1 ton, tetapi setelah kita lakukan demplot padi dengan diberi tambahan nutrisi menghasilkan 5,2 ton gabah kering,” ujar Ita.

Menurut ita, hasil panen dari inovasi Demplot bisa mencapai kuantitas dan kualitas yang optimal lantaran kondisi geografis sawah Cangkiran sudah disesuaikan.

Pemkot tidak hanya menggandeng lembaga riset tersebut, melainkan juga Kodim 0733/BS Kota Semarang turut mendukung untuk berkolaborasi meningkatkan mutu pertanian dan perkebunan di Kota Semarang.

“Harapannya ini bisa memberikan manfaat dan penghasilan lebih untuk kesejahteraan masyarakat. Tidak hanya di lahan seperti ini, tapi bisa juga bagi hasil dengan tanah bengkok. Apalagi tadi seperti yang disampaikan Pak Erwin dari RPN, ini tidak hanya terbatas pada tanaman padi tapi juga bisa tanaman keras serta buah-buahan multikultural karena Semarang ini banyak (potensinya),” jelasnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0733/BS Kota Semarang Honi Havana menjelaskan selain panen padi, sehari sebelumnya juga telah dilaksanakan panen jagung yang hasilnya dijual pada BUMN dan BUMP sehingga keuntungan bagi para petani lebih terjamin.

“Kita sudah coba dan berhasil selain padi yaitu jagung. Yang berpotensi untuk dikembangkan, dibantu oleh Pemerintah Kota Semarang. Tadi sudah dibahas bersama Ibu Wali kota dan Mas Erwin dari RPN untuk bekerja sama secara konkrit utamanya di wilayah Tembalang, dan daerah lain di Kota Semarang,” pungkas Honi.