JAKARTA (Pertamanews.id) – Pemerintah akan terus mendorong tingkat daya beli masyarakat walaupun situasi ekonomi dunia mulai terkendali. Hal tersebut dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Senin (30/1).

“Pemerintah mendorong beberapa langkah dalam negeri yaitu untuk belanja dalam negeri didorong, konsumsi dan investasi juga terus didorong, dan beberapa sektor diharapkan bisa terus dipacu,” ujar Airlangga.

Naiknya tingkat kepercayaan konsumen atau Purchasing Manager Index (PMI) yang mengindikasikan sinyal positif serta level produksi dan tingkat pemesanan konsumen yang juga positif membuat pemerintah percaya diri menjaga kestabilan ekonomi dalam negeri.

“Kita lihat sinyal positif dari PMI yang diterbitkan oleh BI angka di bulan Januari 53,3. Kemudian untuk production level di angka 56,2. Kemudian angka order from customer di angka 55,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu memaparkan pentingnya menjaga permintaan domestik.

Terkait dana sektor swasta di perbankan, Ia mengatakan investasi bertumbuh positif di sektor energi, tambang, otomotif, perdagangan, kesehatan, aneka manufaktur dan sektor konstruksi.

Dana sektor swasta di perbankan juga perlu didorong untuk merealisasikan net saving dalam bentuk capital expenditure (CapEx). Pemerintah akan mengawasi pembayaran atau manajemen utang yang dilakukan.

“Kita berharap bahwa dengan manajemen utang sudah lebih baik, CapEx akan didorong. Ini pemerintah berharap bahwa ini akan terus didorong kembali agar investasi terus berjalan,” ujar Airlangga.

“Pemerintah mendorong daya beli masyarakat, menjaga inflasi di daerah, yang dimonitor di bulan Januari ini memang salah satunya adalah sektor transportasi dalam hal ini transportasi udara. Kemudian yang kedua terkait dengan beberapa komoditas yang diperhatikan, termasuk harga beras yang seperti di bulan Desember kemarin sehingga pemerintah akan terus memonitor situasi ketersediaan stok dan harga beras,” tutupnya.