UNGARAN (Pertamanews.id) – Green House Sido Muncul yang baru saja diresmikan, kini sudah siap lakukan panen perdana. Hebatnya, rempah yang akan di panen kali ini memiliki kualitas unggulan mengingat proses penanamannya telah melewati proses uji laboratorium yang detail.

Green House dan Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul ini dioperasikan untuk menciptakan rempah-rempah berkualitas yang ada di Indonesia seperti Lempuyang, Jahe dan Kapulaga juga untuk pengembangan tanaman Jahe, Kunyit, Kencur, Stevia, Mentha dan tanaman rempah lainnya.

Bahan baku produk Tolak Angin Sido Muncul seperti Stevia dan Mint tumbuh subur seperti yang diharapkan. Setelah panen, akan dilakukan penelitian lebih lanjut di Pusat Penelitian Tanaman Rempah Sido Muncul (PPRS).

“Setelah dipanen, nanti akan kita lakukan penelitian di Pusat Penelitian Tanaman Rempah untuk mengetahui kadar minyak atsirinya, zat aktifnya dan lainnya hingga benar-benarnya hasilnya berkualitas,” ujar Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat disela kunjungannya di Green House Sido Muncul, disebelah pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabuoaten Semarang, Rabu (1/3).

Irwan Hidayat yang didampingi Komisaris Sido Muncul Johan Hidayat mengatakan Green House Sido Muncul menggunakan teknologi drip irrigation system dari Netafim.

“Dari yang kita lihat di Green House, tanaman Stevia dan Mint tumbuh dengan bagus, mudah-mudahan uji coba ini akan menghasilkan tanaman rempah yang kita harapkan,” tutur Irwan.

Menjurut Irwan, hasil dari Green House ini tidak melihat berapa kuantitasnya tapi kualitas dari tanamannya itu.

“Harapan kami, dengan Green House ini kita bisa menciptakan tanaman rempah dengan kualitas yang bagus dibandingkan dengan tanaman rempah yang ada, Bahka tidak kalah dengan rempah hasil dari negara lain, ujar Irwan.

Irwan menambahkan, jika hasil dari penelitian ini sangat bagus sesuai dengan harapannya, maka akan disalurkan kepada 150 kelompok tani mitra Sido Muncul.

“Kalau nanti hasilnya menggembirakan, maka akan kita salurkan kepada 150 kelompok tani yang menjadi Mitra Sido Muncul,” tutur Irwan.

Sido Muncul merupakan perusahaan yang menjadi pelopor pertama untuk pengembangan bibit berbagai jenis rembah berkualitas, selain melakukan pembinaan kepada para petani mitra usaha.

Irwan optimis dengan upaya itu bakal mampu menciptakan tanaman rempah yang berkualitas lebih bagus dibandingkan dengan tanaman rempah dari Negara lain seperti India, Vietnam maupun Thailand.

Untuk diketahui, Green House dan Pusat Penelitian Rempah Sido Muncul ini akan menciptakan rempah-rempah yang ada di Indonesia seperti Lempuyang, Jahe dan Kapulaga juga untuk pengembangan tanaman Jahe, Kunyit, Kencur, Stevia, Mentha dan tanaman rempah lainnya.

Setelah masa tanam, untuk melihat hasil dan pertumbuhannya dibutuhkan waktu sekitar dua atau tiga bulan. Sementara untuk Nursey targetnya akhir Maret ini sudah panen.

Secara keseluruhan dari area Green House lahan yang disiapkan mencapai 1 hektare dengan perincian Nursery 1.152 m2, Green House produksi yang sudah siap operasi 2.496 m2 dan Green House produksi yang masih berupa pondasi 6.335 m2.

Sementara Pusat Penelitian Tanaman Rempah Sido Muncul (PPRS) yang dilengkapi dengan fasilitas Laboratorium Kultur Jaringan, Nursery dan Green House Produksi yang menggunakan teknologi drip irrigation system dari Netafim oleh BPOM beberapa waktu lalu kini siap melakukan penelitian beberapa tanaman rempah hasil penamaman itu.

Pemuliaan tanaman rempah itu, di antaranya untuk jenis tanaman Lempuyang, Jahe, dan Kapulaga dengan BB Biogen dan BRIN, serta pengembangan tanaman Jahe, Kunyit, Kencur, Stevia, Mentha, dan tanaman rempah lainnya.

Green House itu sementara akan digunakan untuk budidaya tiga komoditas meliputi Jahe (ada tiga jenis jahe Halina yang direkomendasikan dari Balitro dengan mengambil bibit dari bider yang ada di Sukabumi, Jahe Lokal Unggul yang sudah SNI yaitu Jewod dari dari Jateng, dan jahe lokal yaitu emprit).

Kemudian ada tanaman Kunyit, dan Kencur. Targetnya awal Maret ini akan ditanami bibit yang sudah siap setelah ditunaskan terlebih dulu ditempat terpisah karena bentuk awalnnya masih rimpang.

Irwan berharap dengan adanya PPRS ini dapat mengembalikan kejayaan tanaman rempah Indonesia serta menciptakan inovasi baru dalam pengembangan tanaman rempah unggul. Peningkatan kualitas dan kuantitas tanaman rempah serta peningkatan ekonomi tanaman rempah.