SEMARANG (Pertamanews.id) – Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi menerangkan berdasarkan hasil autopsi ditemukan bekas sianida pada belasan korban pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang yakni Slamet Tohari alias mbah Slamet.
Pihaknya menjelaskan sebelum diberi racun, para korban juga diminta meminum obat yang mengandung klonidin. Dari hasil pendalaman, hal itu merupakan dalih pelaku ritual penggandaan uang.
“Korban dites pakai klonidin itu. Kalau tidak ngantuk berhasil kemudian diberi sianida itu. Setelah korban dianggap tidak sadar, kemudian pelaku menguburnya,” ungkap Luthfi dalam jumpa pers di Mako Polresta Surakarta, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut Luthfi mengatakan jejak sianida itu terdeteksi dalam mayat yang pertama kali ditemukan yakni PO (53), warga Sukabumi. Dalam pemeriksaan jenazah PO, awalnya kepolisian menemukan ada zat potassium.
“Kemudian diberi sianida itu. Hasilnya ditemukan, 2 butir serbuk (apotas) dan dua butir tablet warna putih. Dua butir apotas positif mengandung zat potasium sianida. Sedangkan, dua butir tablet mengandung klonidin,” bebenrya.
Sementara, Kabid Labfor Polda Jateng Kombes Pol Slamet Iswanto menjelaskan, sianida merupakan senyawa beracun yang mematikan. Sedangkan, klonidin adalah obat antihipertensi golongan penghambat reseptor alfa agonis kerja sentral.
“Dua belas korban itu positif mengandung sianida. Jadi bisa diambil kesimpulan korban meninggal karena sianida. Jika sianida ditelan dalam jumlah yang cukup banyak, orang bisa meninggal dalam 5 menit,” jelasnya.
Kedua pelaku yakni Slamet dan tangan kanannya BS, sambungnya, menggunakan dua zat tersebut sebagai syarat dalam ritual penggandaan uang. “Penggunaan dua jenis pil itu merupakan modus dari pelaku,” ujarnya.
Posko Aduan Masyarakat
Disisi lain, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, mengatakan pihaknya membuka posko aduan masyarakat terkait orang hilang.
Ia menyebut posko ini untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dan berkaitan dengan Slamet.
“Sampai saat ini 11 korban pembunuhan oleh tersangka masih dalam proses identifikasi forensik. Total 12 jenazah yang ditemukan dan satu di antaranya sudah diketahui pasti identitasnya, yaitu Paryanto usia 53 tahun warga Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Jawa Barat,” pungkasnya
Tak hanya itu, Polres Banjarnegara juga membuka layanan aduan hotline di nomor 082 326 444 401, nomor ini bisa digunakan untuk telephon seluler maupun WhatsApp. “Kita mendapatkan laporan dari warga Lampung yang merasa kehilangan anggota keluarganya, dan setelah kita crosscek dengan tersangka, bahwa dua jasad itu benar Irsyad bersama istrinya,” katanya.
Menurutnya, adanya posko ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat ataupun siapa saja yang merasa kehilangan keluarga dan berhubungan dengan tersangka, sebab dari hasil keterangan tersangka masih selalu berubah-ubah.
“Yang pasti, tersangka ini mengaku para korban ini berasal dari beberapa daerah, mulai dari Tasikmalaya, Cirebon, Palembang, Jakarta, Lampung, dan Sukabumi,” tutupnya.