spot_img

Tinjau Pelabuhan Merak, Menhub Imbau Pemudik Membeli Tiket H-1 Perjalanan Secara Online

JAKARTA (Pertamanews.id) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kapolri Listyo Sigit Prabowo,Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Pj Gubernur Banten Al Muktabar, serta Kepala BMKG Dwikorita Karnawati melakukan tinjauan ke Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni.

Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa jumlah pemudik yang diperkirakan tahun ini mencapai 123 juta sehingga dapat mempengaruhi terhadap kenaikan yang akan menyeberang.

Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni menjadi salah satu titik yang diprediksi akan mengalami kepadatan dan menjadi perhatian khusus untuk dipersiapkan segala skenario dari pemerintah.

Baca juga:  Pupuk Indonesia dan Kementerian BUMN RI Sukses Gelar Program Diskon Pupuk di Temanggung

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk menghindari kepadatan di hari puncak mudik dan di waktu malam hari, seperti yang sering terjadi di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni dengan cara memilih Pelabuhan penyeberangan via Merak atau Ciwandan, di Sumatera juga akan ada penambahan pelabuhan yakni Pelabuhan Panjang yang diatur dengan baik oleh ASDP, kepolisian, TNI untuk memecah kepadatan pemudik dan mengakomodir kendaraan roda dua. Masyarakat juga disarankan untuk membeli tiket jauh-jauh hari secara online minimal H-1, karena pada tahun ini sudah tidak ada lagi penjualan tiket langsung di pelabuhan.

Baca juga:  Jelang Pemilu 2024, Polisi Ajak Pers Bersatu dalam Demokrasi Damai

“Bagi yang ingin menyeberang dapat membeli tiket minimal 1 hari sebelum keberangkatan. ASDP menyediakan aplikasi Ferizy sehingga masyarakat dapat membeli secara online,” kata Menhub.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan bahwa skenario yang sudah disiapkan oleh Kemenhub dan ASDP perlu diperhatikan terkait kondisi cuaca dan tinggi gelombang di wilayah perairan sekitar Pelabuhan Merak-Bakauheuni. Data dan informasi cuaca yang diberikan BMKG telah terintegrasi dengan layanan LPS (Local Port Service).

Baca juga:  Jaksa Agung Beri Apresiasi dan Terima Kasih pada Penutupan Asesmen Lapangan Akreditasi STIH Adhyaksa

“Cuaca buruk dapat dideteksi BMKG menggunakan radar cuaca, peralatan pengamatan cuaca, dan pemodelan cuaca. Ketika tiga jam sebelumnya sudah diketahui adanya potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi, maka data dan informasi BMKG dapat dimanfaatkan untuk pihak terkait dalam hal ini ASDP dan Kemenhub untuk mengatur loading kendaraan yang akan masuk kedalam kapal dan mengurangi kemacetan di area pelabuhan,” pungkas Dwikorita.

Berita Terkait

spot_img

Berita Terkini