spot_img

Antisipasi Adanya Korban Jiwa Lagi, Warga Dilarang Beraktivitas di Oro-oro Kesongo

BLORA (Pertamanews.id) – Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa lagi akibat meletusnya Kawah Oro-oro Kesongo, yang terletak di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Bupati Blora Arief Rohman meminta agar warga tidak beraktivitas di kawasan Oro-oro Kesongo.

Hal itu ditegaskannya saat meninjau lokasi Kesongo, sekaligus menengok keluarga korban dari letusan Kawah Oro-oro, Minggu (16/4).

Menurutnya, letusan dari kawah tersebut tidak bisa diprediksi kapan terjadinya. Sebab, hingga saat ini, tengah dalam kondisi aktif.

Diketahui, Kawah Oro-oro Kesongo, akhir-akhir ini tengah aktif mengeluarkan letusan lumpur, disertai dengan gas yang beracun. Sejak Selasa (11/4) hingga Sabtu (15/4), kawah tersebut tercatat sudah berkali-kali meletus menyemburkan lumpur dengan ketinggian belasan meter, hingga puluhan meter, disertai adanya bau gas yang menyengat.

Baca juga:  Kejati Jateng Sebut 1 Kasus Pelanggaran Pemilu Sampai ke Gakkumdu

Bahkan, letusan tersebut telah memakan satu korban jiwa, yakni warga Dukuh Pekuwon Lor, Desa Gabusan Warino (25) meninggal dunia, setelah diduga menghirup gas beracun dari Oro-oro Kesongo, sedangkan satu warga lainnya, Suwadi, harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dan berhasil selamat.

“Kita harus antisipasi ini. Maka, dari BPBD sudah memberikan peringatan, tanda batas aman untuk orang hanya sampai sini, karena ternyata jam 11 siang tadi masih ada letusan lagi, jadi (kawah) ini aktif kondisinya. Kita segera bersurat ke kementerian terkait, agar ada penelitian soal ini, nanti rekomendasinya seperti apa,” terang bupati.

Selain dipasangnya rambu-rambu larangan, bupati juga meminta BPBD bersama Forkopimcam, pemerintah desa bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas, untuk memberikan pemahaman dan imbauan kepada masyarakat setempat, agar tidak beraktivitas di Oro-oro Kesongo terlebih dahulu, demi keselamatan bersama.

Baca juga:  Kajati Ponco Lantik Asisten, 11 Kajari di Jateng dan 1 Kordinator

“Kita berharap Pak Camat, Pak Kapolsek, Pak Danramil, juga dari pihak desa untuk mengimbau masyarakat sekitar Kesongo agar mengantisipasi, karena kejadian ini bisa setiap saat terjadi. Antisipasinya harus lebih hati-hati. Sementara yang punya hewan dan disekitar Kesongo, agar ditarik pulang,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, bupati datang menemui keluarga korban untuk menyampaikan rasa duka citanya yang mendalam, atas peristiwa yang menimpa almarhum Warino. Termasuk, menengok Suwadi korban selamat. Selain itu, bupati juga menyerahkan bantuan sembako dari Dinas Sosial P3A, PMI Blora, serta santunan dari Baznas Blora.

Baca juga:  KAI Daop 4 Semarang Hadirkan Promo Diskon 10% Tiket Kereta Api untuk Keberangkatan 26-28 November 2024

Korban selamat Suwadi menceritakan, saat kejadian, dirinya tengah berada di sekitar kawasan Oro-oro Kesongo untuk menjaga hewan ternaknya. Tiba-tiba, dirinya mencium bau menyengat.

“Baunya menyengat, buat nafas langsung sesak dadanya,” bebernya.

Kepala BPBD Kabupaten Bora Sri Wijanarsih mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan dari bupati. Termasuk, pihaknya berkoordinasi dengan Forkopimcam dan pemerintah desa setempat, agar warga tidak beraktivitas di Oro-oro Kesongo.

“Kondisi saat ini memang membahayakan bagi warga sekitar. Jadi, kami kemarin sudah rakor untuk mengantisipasi ini di Polres, untuk warga dilarang mendekat, dengan jarak aman yang sudah ditentukan,” jelas Sri.

Berita Terkait

Berita Terkini