JAKARTA (Pertamanews.id) – Kawasan Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) dalam beberapa hari ke depan, akan terasa lengang.

Pasalnya, hampir satu juta kendaraan pribadi (roda empat) sudah meninggalkan kawasan Jabotabek dalam lima hari terakhir, periode 15 April – 19 April 2023 atau H-7 sampai H-3.

PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mencatat angka 973.084 kendaraan pribadi telah meninggalkan kawasan Jabotabek selama musim arus mudik Lebaran 2023, persisnya sejak periode H-7 sampai H-3.

Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama. Yaitu GT Cikupa (arah Merak) di bagian Barat, GT Ciawi (arah Puncak) arah Selatan, GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung) di arah Timur.

Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menyebutkan empat (GT) Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), GT Cikampek Utama (arah Trans Jawa) dan GT Kalihurip Utama (arah Bandung).

“Jika kenaikan di puncak arus balik diasumsikan sama dengan puncak arus mudik, yaitu naik sebesar 20% dari puncak arus balik Lebaran 2022, maka akan terjadi lonjakan arus balik sebanyak 203 ribu kendaraan yang akan kembali ke Jabotabek dari arah Timur,” kata Lisye, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (23/4/23).

Dengan itu, Jasa Marga mengimbau ke para pemudik, terutama yang melewati Jalan Tol Trans Jawa agar mengatur waktu dalam perjalanannya untuk kembali ke Jabotabek, dengan menghindari perjalanan di waktu yang diprediksi menjadi puncak arus balik.

“Hindari pulang bersamaan di hari Senin dan Selasa, 24 dan 25 April 2023. Bagi pengguna jalan yang masih diberikan kelonggaran untuk melanjutkan periode mudiknya, dapat menggeser perjalanan dengan pilihan hari Rabu-Sabtu, 26-30 April 2023,” ungkap Lisye.