SEMARANG (Pertamanews.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan dorongan untuk meningkatkan skala Festival Kota Lama di Semarang, Jawa Tengah agar dapat menjadi event berkelas internasional. Menparekraf Sandiaga menyatakan hal tersebut saat kunjungan “Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling” yang merupakan bagian dari rangkaian Festival Kota Lama di Semarang, Rabu (13/9).
Menurutnya, Festival Kota Lama berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik di Indonesia menurut Karisma Event Nusantara Kemenparekraf.
“Saya mengucapkan apresiasi dan selamat kepada Festival Kota Lama karena berhasil masuk dalam 10 besar event terbaik di Indonesia yang kami rangkum dalam Karisma Event Nusantara (KEN). Ini adalah top 10 KEN yang terpilih melalui proses yang sangat kompetitif, dan levelnya sudah nasional,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga juga menekankan bahwa Festival Kota Lama Semarang memiliki beragam acara selama 11 hari yang menarik perhatian wisatawan. Oleh karena itu, ia mendukung upaya peningkatan kualitas dan skala penyelenggaraan festival ini hingga mencapai tingkat internasional.
Festival Kota Lama Semarang 2023, dengan tema “Heritage in Harmony,” menggambarkan kekayaan budaya khas Kota Semarang. Selain “Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling,” acara festival ini juga menyajikan pameran produk unggulan dalam UMKM Expo, Nusantara Folklore Festival, Orchestra in Harmony, Wayang Orang on the Street, Festival Jalur Nusantara, dan banyak lagi.
Menparekraf Sandiaga berharap bahwa Festival Kota Lama dapat menjadi event internasional, yang dapat mendorong pembukaan rute penerbangan langsung ke Semarang dari kota-kota besar di Asia, serta berkontribusi dalam penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru pada tahun 2024.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang, terutama melalui penyelenggaraan Festival Kota Lama. Ia menegaskan komitmen untuk menjadikan festival ini sebagai event internasional pada tahun 2024.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Perangingin.