Pariwisata Air Rawa Pening

KABUPATEN SEMARANG (Pertamanews.id) – Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang mengadakan pelatihan pemandu keselamatan wisata air (tirta) bekerja sama dengan Badan Penyelamat Wisata Tirta Indonesia (Balawista). Hal ini disampaikan Sekretaris Disparta Sugiyanto di Hotel Amanda Hills, Bandungan, Selasa (19/9).

“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petugas penyelamat di berbagai lokasi wisata air, dengan harapan dapat mengurangi risiko kecelakaan,” ucap Sugiyanto

Pelatihan ini diikuti oleh 40 petugas dari berbagai tempat wisata air dan berlangsung selama empat hari. Selain melibatkan Balawista, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Semarang, Peni Ngesti Nugraha, juga hadir untuk memberikan motivasi kepada peserta.

Baca juga:  Taman Terakota, Ruang Publik Edukasi Pertama di Kota Bandung

Sugiyanto menekankan pentingnya para petugas untuk menjalankan tugas mereka dengan profesionalisme dan disiplin serta menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung di tempat wisata. Dia menekankan pendapatan tidak boleh menjadi prioritas utama jika itu mengorbankan keselamatan.

“Penting menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung tempat wisata. Jangan hanya mementingkan pendapatan, namun mengabaikan keselamatan,” tandasnya.

Ketua Balawista I Made Suparka, mengingatkan pengelola tempat wisata air untuk memiliki petugas penyelamat yang terlatih. Meskipun risiko kecelakaan mungkin kecil, keberadaan petugas penyelamat yang terampil sangat penting.

Baca juga:  Gunung Merapi Erupsi, Wisata Candi Borobudur Masih Aman Dikunjungi

Suparka, yang memiliki lisensi dari lembaga penjaga pantai di Australia, menjelaskan petugas penyelamat harus menjalani pelatihan khusus dan memiliki keterampilan tinggi dalam menjalankan tugas mereka. Salah satu persyaratan yang dia sebutkan adalah kemampuan berenang sejauh 400 meter dalam waktu delapan menit.

“Di antaranya, dia harus mampu berenang sejauh 400 meter dengan waktu maksimal delapan menit,” terangnya.

Menurutnya, kemampuan petugas penyelamat dapat memengaruhi tingkat kepercayaan wisatawan. Dia memberi contoh, meskipun pantai Kuta di Bali memiliki ombak besar dan arus deras, banyak wisatawan Australia yang merasa aman karena standar penjaga pantai di sana setara dengan standar Australia dan diakui secara internasional.

Baca juga:  Ribuan Pengunjung Padati Puncak Grebeg Sudiro di Solo

“Standar penjaga pantai di Kuta itu sama dengan Australia dan diakui internasional. Jadi, banyak wisatawan Australia yang berkunjung karena merasa aman,” terangnya.

Suparka juga mencatat, peningkatan kemampuan petugas penyelamat dapat mendukung pertumbuhan sektor ekonomi terkait pariwisata.