SUKOHARJO (Pertamanews.id) – Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menetapkan target untuk menyelesaikan pembuatan Detail Engineering Design (DED) atau rancang bangun rinci dalam rangka revitalisasi Waduk Mulur Bendosari pada bulan Desember 2023. Proyek ini bertujuan untuk mengubah waduk tersebut menjadi objek wisata yang menarik. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sukoharjo, Setyo Aji Nugroho, Senin (25/9)
Aji mengumumkan tahapan lelang DED sudah selesai dilaksanakan. Penandatanganan kontrak penyusunan DED revitalisasi kawasan wisata Waduk Mulur dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2023.
“Saat ini masih dalam tahap penyusunan DED untuk revitalisasi Waduk Mulur Bendosari sebagai destinasi ojek wisata. Kami berharap DED ini akan selesai pada bulan Desember 2023, dengan masterplan dan studi kelayakan yang tersedia.” ujar Aji menjelaskan
Berdasarkan informasi dari situs layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten Sukoharjo, PT. Duta Bhuana Jaya, yang berlokasi di Jl. Jatiwangi X No.31 Antapani, Bandung, Jawa Barat, berhasil memenangkan lelang proyek senilai Rp593.184.000.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo sangat berharap pemenang lelang dari pihak ketiga ini akan menyelesaikan tugas sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati.
Proses tahap DED ini berlangsung setelah sebelumnya Pemkab Sukoharjo menyelesaikan studi kelayakan yang dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapperida). Kontraktor pihak ketiga juga sudah melakukan survei lapangan. DED yang sedang dikerjakan akan mencakup wilayah daratan dan perairan Waduk Mulur.
Studi kelayakan menunjukkan Waduk Mulur Bendosari layak untuk direvitalisasi menjadi objek wisata ojek. Dalam studi tersebut diputuskan, revitalisasi Waduk Mulur Bendosari sebagai destinasi ojek wisata akan difokuskan di Lapangan Pringgondani yang memiliki lokasi strategis di pinggir jalan raya dan merupakan pusat dari Waduk Mulur Bendosari.
Lapangan Pringgondani akan dilengkapi dengan berbagai wahana wisata dan tempat makan. Pengembangan Waduk Mulur Bendosari tidak hanya akan berpusat pada pemanfaatan sumber air tawar, tetapi juga pada pelestarian lingkungan sekitarnya.
Setelah selesai, Pemerintah Kabupaten Sukoharjo akan menyusun analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) sebagai syarat untuk merevitalisasi Waduk Mulur Bendosari menjadi objek wisata. Mereka berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingat Waduk Mulur masih berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Jika semua persyaratan, seperti studi kelayakan, masterplan, dan DED terpenuhi, maka pengelolaan Waduk Mulur Bendosari akan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Saat ini, waduk ini masih dikelola oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Harapannya adalah bisa direalisasikan pada tahun 2024 atau 2025,” tambah Aji.
Selama ini, Waduk Mulur dimanfaatkan sebagai sumber air tawar untuk karamba ikan dan sebagai objek wisata. Namun, belum ada pemanfaatan maksimal karena masih terdapat kekurangan dan kerusakan fasilitas untuk pengunjung.
Kondisi ini berdampak pada suboptimalnya pemanfaatan potensi waduk tersebut. Pengembangan Waduk Mulur sebagai destinasi wisata diharapkan dapat memberikan dorongan ekonomi untuk masyarakat di sekitarnya dan meningkatkan pendapatan daerah.
Selain itu, diharapkan Waduk Mulur akan menjadi tempat yang mendukung pariwisata olahraga di masa depan.