spot_img

Cak Imin Ungkap Kejadian Kontroversial: Mas Anies Gagal Ceramah di UGM

JAKARTA (Pertamanews.id) – Cak Imin, calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, membahas insiden di mana Anies Baswedan tidak dapat berbicara dalam sebuah diskusi di Universitas Gadjah Mada (UGM) ketika ditanya tentang tekanan kekuasaan terhadap pasangan AMIN. Pernyataan tentang tekanan kekuasaan ini sebelumnya telah disampaikan oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

“Cak Imin mengungkapkan bahwa Mas Anies di UGM kemarin tidak dapat memberikan ceramah,” ujar Cak Imin ketika hadir di acara ’13 Tahun Mata Najwa’ di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11) malam.

Baca juga:  Resmi Layani Jamaah Haji, Menhub Pastikan ke Siapan Bandara Kertajati

Cak Imin juga menanggapi pernyataan Hasto yang mengklaim sedang berkomunikasi dengan pasangan AMIN mengenai tekanan kekuasaan menjelang Pilpres 2024. Menurut Cak Imin, baik ia maupun Anies tidak pernah memutuskan hubungan baik.

“Intinya, sebagai sesama, kita tidak boleh memutuskan hubungan baik. Semua kandidat sebaiknya tidak memutuskan silaturahmi dan persahabatan,” katanya.

Baca juga:  Lebih Nyaman, KAI Daop 1 Jakarta Rampungkan Pemasangan Eskalator Tahap Pertama Stasiun Pasar Senen

Sebelumnya, panitia diskusi berjudul ‘Indonesian Future Stadium Generale’ menyatakan bahwa mereka tidak mendapat rekomendasi atau izin dari rektorat kampus untuk mengundang Anies sebagai pembicara. Panitia mengklaim bahwa pihak yang mengaku sebagai rektorat mengancam akan membubarkan acara di Auditorium MM UGM jika Anies tetap diundang sebagai narasumber dari Koalisi Perubahan.

Diskusi yang seharusnya diadakan pada Jumat (17/11) tersebut diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) Bersama Indonesia.

Baca juga:  SHOCKTOBER IS COMING! Hotel GranDhika Pemuda Semarang Siapkan Berbagai Penawaran Terbaiknya

Anies diundang sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 untuk membahas topik ‘Finding Justice Development for the Future of Indonesia: Promoting Jakarta ‘Kota Kolaborasi’ as a Pioneer of Global Sharing City’.

Beberapa waktu lalu, Anies telah menanggapi kejadian tersebut dengan mengatakan, “Media dapat menilai, seharusnya kampus bersikap netral,” usai Ijtima Ulama di Sentul, Bogor, Sabtu (18/11).

Berita Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkini