SUMEDANG (Pertamanews.id) – Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede, dengan kapasitas 2 x 55 MW, mencatat kemajuan signifikan. Kamis (09/05), PT PLN (Persero) melalui PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) berhasil melakukan pemberian tegangan pertama (energize) pada main transformer unit 2 PLTA Jatigede setelah sebelumnya juga sukses melakukan energize transformer unit 1 pada 8 Mei.

Manager PLN Unit Pelaksana Pembangunan Jawa Bagian Tengah 2 (PLN UPP JBT 2) , Husni Wardana menyampaikan bahwa PLTA Jatigede memiliki dua unit Main Transformer dengan kapasitas masing-masing sebesar 70 MVA. Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dari PLN Pusat Sertifikasi (PLN Pusertif) telah didapatkan setelah melalui serangkaian pengujian individu dan fungsi peralatan (commissioning) untuk menguji kesiapan dari infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.

“Alhamdulillah kami telah berhasil melakukan energize pada masing-masing main transformer dari sisi Gardu Induk 150 kV Jatigede. Ini merupakan salah satu capaian penting dalam proyek pembangunan PLTA Jatigede”, ujar Husni.

Selain pemberian tegangan pada transformer tersebut, pembangunan PLTA Jatigede juga telah melalui serangkaian proses initial run, tahapan akhir dalam konstruksi sebelum memasuki fase komisioning . Tahapan initial run adalah tahapan dimana turbin dan generator pertama kali dijalankan menggunakan aliran air dari Bendungan Jatigede melalui saluran air meliputi headrace tunnel, penstock tunnel dan berakhir di tailrace tunnel.

PLH General Manager PLN UIP JBT, Kunto Nugroho mengungkapkan bahwa progres Pembangunan PLTA Jatigede saat ini telah mencapai 99,65 % dan hanya menyisakan sedikit pekerjaan sebelum dapat beroperasi secara utuh.

“PLTA Jatigede akan segera beroperasi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Ini adalah wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung transisi menuju energi hijau dan Net Zero Emission (NZE),” kata Kunto.

Kunto juga menegaskan bahwa PLTA Jatigede akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT). Infrastruktur ketenagalistrikan ini tidak hanya memperluas kapasitas energi nasional, tetapi juga ramah lingkungan.

“Dengan pembangunan PLTA Jatigede, PLN terus berupaya untuk mengembangkan teknologi pembangkit yang ramah lingkungan, sesuai dengan komitmen kami dalam program ketahanan energi. Apresiasi setinggi-tingginya atas semangat juang dan dedikasi yang tinggi untuk menyelesaikan proyek ini ” tambah Kunto.