SEMARANG (Pertamanews.id) – Provinsi Jawa Tengah mendapat alokasi 16 Kepala Keluarga (KK) untuk program transmigrasi pada akhir 2024. Mereka direncanakan akan pindah ke Pulau Sulawesi. Menurut Ahmad Aziz, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, minat masyarakat untuk bergabung dalam program transmigrasi cukup tinggi.
Sekitar 400 KK mendaftar untuk transmigrasi tahun 2024, meskipun alokasi dari pusat mengalami penurunan dalam lima tahun terakhir. Aziz berharap alokasi tersebut dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kesejahteraan di masa mendatang.
“Ada sekitar 400 kepala keluarga (KK) yang ikut serta dalam pendaftaran transmigrasi 2024. Namun dalam lima tahun belakangan, ada penurunan alokasi dari pusat, Harapannya ke depan semakin ditingkatkan lagi untuk kesejahteraannya,” tutur Azis, Senin (10/6/2024).
Candra Yuliawan, Kabid Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Jateng, menyatakan bahwa kuota peserta transmigrasi ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Dari 16 KK yang dipilih, mereka telah melalui proses seleksi. Candra menambahkan bahwa calon transmigran akan menjalani pelatihan pertanian dan elektronik sebelum keberangkatan, yang direncanakan sekitar November 2024.
“Daya tariknya masih luar biasa. Karena (transmigran) mayoritas berhasil. Sehingga pendaftar memerlukan pengembangan finansial,” ujarnya, via sambungan telepon.
Para peserta transmigrasi akan mendapatkan tanah garapan, rumah tinggal, bantuan pangan, dan alat-alat pertanian secara gratis. Mereka akan diberangkatkan ke beberapa wilayah di Sulawesi, termasuk Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Namun, masih ada beberapa masalah terkait lokasi transmigrasi di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, yang masih dalam proses penyelesaian.
“Yang masih menjadi masalah di Konawe Utara (Sulawesi Tenggara) karena di tempat transmigrasi itu banjir. Sehingga kami meminta untuk pindah. Untuk itu kami masih menunggu putusan dari Kemendes PDTT,” tuturnya.
Beberapa daerah di Jawa Tengah akan menjadi pengirim transmigran, seperti Purworejo, Klaten, Kota Surakarta, Sukoharjo, Kota Salatiga, Grobogan, Kebumen, Kota Semarang, dan Demak. Masing-masing daerah akan mengirimkan transmigran ke wilayah yang telah ditentukan di Sulawesi. Harapan mereka adalah adanya penambahan kuota untuk Jawa Tengah agar dapat memenuhi minat yang tinggi dalam program transmigrasi ini.
“Harapan kami akan ada penambahan kuota untuk Jateng, sehingga kepeminatan yang begitu besar bisa terpenuhi. Kita juga berharap tempat tujuan transmigrasi bagus juga kepastian status lokasi tanah transmigrasi,” pungkas Candra.