spot_img

Peringati HUT PDIP ke-52, Asfirla Harisanto Fasilitasi Pengembangan Singkong di Rawalo Banyumas

BANYUMAS (Pertamanews.id) – Produk UMKM berbasis singkong di Kabupaten Banyumas selama ini hanya dikenal sebagai makanan tradisional. Namun kini, peluang pengembangan produk singkong untuk menembus pasar ekspor mulai dibuka.

Dalam rangka memperingati HUT PDI Perjuangan (PDIP) ke-52, anggota DPRD Jawa Tengah Fraksi PDIP, Asfirla Harisanto, hadir di Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas, untuk memfasilitasi petani lokal mengembangkan singkong menjadi produk bernilai tambah.

Asfirla menjelaskan bahwa singkong memiliki potensi besar sebagai pengganti beras, sesuai arahan Ketua Umum PDIP tahun 2022.

Baca juga:  Jelang Angkutan Lebaran, KAI Daop 4 Ingatkan Kembali Aturan Bagasi

“Makanan tradisional tetap penting, tetapi singkong harus diolah lebih variatif dan masuk ke dunia ekspor untuk meningkatkan nilai ekonomi petani,” katanya, Sabtu (18/1/2025), usai menyerahkan bantuan bibit kepada petani.

Untuk mendukung program ini, fasilitasi seperti pelatihan, penyediaan peralatan, dan bibit unggul disiapkan. Selain itu, para petani akan diajak studi banding ke daerah seperti Semarang dan Salatiga yang telah berhasil mengembangkan produk singkong.

Jadi Pilot Project

Desa Tambaknegara dipilih sebagai lokasi percontohan karena strategis dan memiliki potensi wisata.

Baca juga:  Keren, Para Pelajar Pamerkan Aneka Kreasi Kreatif Makanan Hasil Urban Farming di Jambore Petani Cilik Semarang

Menurut Sutomo, pakar pertanian, pengembangan singkong tidak hanya mendongkrak kesejahteraan petani, tetapi juga dapat menarik wisatawan.

“Singkong itu harus diolah lebih beragam untuk meningkatkan nilai tambah. Kalau berjalan, potensi wisata juga akan meningkat,” ujar Sutomo.

Ia menambahkan, jenis singkong unggulan seperti Cimanggu dapat menghasilkan hingga 100 kilogram per batang, jauh lebih tinggi dibanding singkong biasa yang hanya 3-4 kilogram per batang.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Tambaknegara, Aris Mulyono, menyambut baik program ini. “Tawaran ini sangat bagus. Mudah-mudahan bisa terealisasi untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga:  Zainal Petir Minta Tindak Tegas, Oknum Berbaju Wartawan dan LSM yang Pemeras Warga Desa

Namun, Sutomo mengingatkan bahwa ketersediaan singkong kualitas ekspor masih menjadi tantangan. Daerah seperti Lampung saat ini menjadi penghasil tapioka terbesar untuk ekspor ke Tiongkok dan Eropa.

“Di Jawa Tengah, singkong masih sedikit ditanam. Kita harus memanfaatkan lahan-lahan marginal untuk menanamnya,” imbuh Sutomo.

Program ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi petani Banyumas, tetapi juga mengangkat nama daerah sebagai penghasil singkong berkualitas ekspor.

Berita Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkini