SEMARANG (Pertamanews.id) – Kemampuan guru dalam mengenali dan mengatasi berbagai ancaman di dunia digital yang dapat membahayakan anak-anak sangat penting.
Hal ini disampaikan oleh para dosen dari Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP yang menggelar Pengabdian Masyarakat berjudul “Pelatihan Literasi Digital Demi Keamanan Anak di Dunia Digital untuk Guru SD Kelurahan Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang”. Kegiatan ini diselenggarakan di SD Negeri Jabungan, belum lama ini.
Adapun tim Pengabdian Masyarakat dari Departemen Ilmu Komunikasi tersebut dipimpin oleh Ketua Pengabdian Masyarakat yaitu Dr. Triyono Lukmantoro, S.Sos., M.Si. dengan beranggotakan Dr. Nurul Hasfi, S.Sos., M.A., Dr. Agus Naryoso, S.Sos., M.Si., Muchamad Yuliyanto, S.Sos., M.Si., Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom., dan Agne Yasa, S.I.Kom., M.A.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengabdian Masyarakat Dr. Triyono Lukmantoro, S.Sos., M.Si. menyatakan terdapat tantangan dalam mendidik anak di era digital karena cara mengonsumsi media yang berubah dengan kehadiran Internet. “Kita menonton tidak dari TV saja tapi dari Internet. Itu yang namanya digitalisasi,” ujarnya.
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Nuriyatul Lailiyah, S.Sos., M.I.Kom menjelaskan pelatihan literasi digital yang digelar untuk guru-guru SD Negeri Jabungan, menitikberatkan pada peningkatan kemampuan guru dalam mengenali dan mengatasi berbagai ancaman di dunia digital yang dapat membahayakan anak-anak.
Adapun materi pelatihan mencakup isu-isu penting seperti cyberbullying, predator online, penipuan digital, hoaks, serta bahaya konten negatif seperti pornografi dan radikalisme.
“Orang tua dan guru harus memiliki ilmu, kesabaran, dan waktu yang cukup untuk menjadi teman diskusi anak, serta membekali anak-anak dengan kemampuan memilah dan menyaring informasi secara mandiri, ini karena kita tidak selalu bisa bersama anak dalam 24 jam,” jelasnya.
Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Dr. Agus Naryoso, S.Sos., M.Si menyampaikan pentingnya manajemen waktu dalam penggunaan media sosial termasuk sebagai contoh bagi anak-anak.
“Ironisnya kadang kita bicara banyak hal tentang bahaya media sosial, kita tidak memperbolehkan anak kita mengakses setiap hari, bahkan kita punya aturan yang sangat ketat namun anak juga mencontoh orang tua, sehingga penting untuk memberikan contoh yang baik,” jelasnya.
Kemudian, Dosen Departemen Ilmu Komunikasi Muchamad Yuliyanto, S.Sos., M.Si. menambahkan penting untuk membekali anak-anak dalam hal literasi digital. Oleh karena itu, pihaknya juga berharap guru dapat membekali para murid dan juga ada pelatihan lanjutan untuk anak-anak. “Mungkin nanti anak-anak juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang literasi digital ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Jabungan Putranto Anugrah, S.Pd. menyampaikan apresiasinya untuk pelatihan Literasi Digital kepada para guru di SD Negeri Jabungan. Menurutnya hal ini dapat menambah wawasan bagi para guru terutama terkait keamanan anak di era digital.
Pelatihan Literasi Digital untuk para guru di SD Negeri Jabungan ini juga menekankan pentingnya membangun kebiasaan digital yang sehat dan menjaga privasi data pribadi anak agar dapat tumbuh dan belajar dalam lingkungan digital yang lebih aman.
Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan memperkuat peran guru dalam melindungi anak-anak dari risiko digital yang semakin kompleks.