spot_img

PT Surveyor Indonesia Sosialisasikan TKDN untuk Penguatan Industri Nasional di Joint Convention Semarang 2025

SEMARANG (Pertamanews.id) — PT Surveyor Indonesia (PTSI) menegaskan komitmennya dalam memperkuat industri nasional lewat penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), saat tampil dalam gelaran bergengsi Joint Convention Semarang (JCS) 2025 yang resmi dibuka di Patra Convention Hotel, Semarang.

Tak sekadar menghadiri seremoni pembukaan, PTSI juga ambil bagian dalam sesi Business Forum, yang menjadi ajang strategis bagi para pelaku industri energi, migas, dan manufaktur.

Dalam forum tersebut, PTSI diwakili oleh Sarjuni Adicahya, Vice President Divisi Bisnis Strategis Industrial Services, yang memaparkan peran vital lembaganya sebagai institusi verifikator TKDN terakreditasi.

Baca juga:  Tim Senam Perwosi Jateng Sabet Juara Harapan II di Piala Ibu Negara RI

“TKDN bukan hanya alat pengendali impor, melainkan strategi keberimbangan yang memperkuat industri dalam negeri sambil membuka ruang untuk kolaborasi teknologi dengan pihak luar,” ujar Sarjuni.

Sarjuni menekankan bahwa TKDN bukan sekadar formalitas, melainkan mekanisme konkret untuk memastikan bahwa produk-produk dalam negeri mendapat tempat utama dalam rantai pengadaan nasional.

Produk luar negeri tetap diperbolehkan masuk, namun produk lokal dengan nilai TKDN tinggi akan memperoleh prioritas dalam pengadaan pemerintah.

Baca juga:  Meriahkan Peringatan HUT Ke-79 KAI dengan Promo Tiket Diskon 79 Persen

Ia juga menjelaskan proses penilaian TKDN yang ketat dan transparan.

“Penilaian dilakukan melalui verifikasi oleh lembaga independen seperti PTSI dan disahkan oleh Kementerian Perindustrian. Ini menjamin akuntabilitas dan transparansi dalam perhitungan nilai kandungan lokal,” tegasnya.

Dalam paparannya, PTSI juga menyoroti tekanan kompetitif dari industri luar negeri, terutama dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang.

Menurut Sarjuni, TKDN merupakan instrumen strategis untuk memberi ruang tumbuh bagi industri nasional tak hanya dari sisi kuantitas produksi, tetapi juga kualitas, efisiensi, dan inovasi teknologi.

Baca juga:  Meriahnya Pembukaan Kegiatan Jambore Daerah SD/MI ke 5 Tahun 2023

Tak ketinggalan, isu demografi juga menjadi sorotan. Indonesia yang sedang menuju puncak bonus demografi harus mampu memanfaatkan momentum ini untuk mencetak tenaga kerja unggul.

“TKDN membuka lapangan kerja, tapi pemuda harus siap dengan skill yang relevan agar bisa mengambil peluang dari tumbuhnya industri lokal,” ujar Sarjuni.

Partisipasi PTSI di JCS 2025 sekaligus menegaskan peran perusahaan sebagai mitra strategis pemerintah dan pelaku industri, dalam mewujudkan ketahanan energi nasional serta kemandirian industri berbasis sumber daya dalam negeri.

Berita Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkini