spot_img

Guna Pengendalian Banjir, Mba Ita Lakukan Pembangunan Jembatan Nogososro di Kaligawe

SEMARANG (Pertamanews.id) – Jembatan Nogososro di Kaligawe, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, mengalami pembongkaran pada Rabu (3/1). Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, menaruh perhatian khusus terhadap proyek ini sebagai langkah pengendalian banjir di wilayah Kaligawe-Genuk, terutama setelah genangan air akibat hujan deras pada Selasa (2/1). Ia, yang akrab dipanggil Mbak Ita, mengungkapkan bahwa pembongkaran jembatan masih dalam proses, dan rencananya akan segera dibangun kembali. Proses pembangunan, kata Mbak Ita, menunggu penyelesaian proses lelang, yang dimulai setelah ia melakukan tinjauan banjir pada awal Desember 2023.

Baca juga:  Wujudkan Semarang Hijau, Pemkot Semarang Sayembara Desain Bangunan Gedung Hijau

Mbok Ita mengakui bahwa proyek ini baru dimulai setelah tinjauannya pada Desember 2023, dan saat ini tengah berada dalam proses lelang dan pembongkaran. Dia juga menginformasikan bahwa peninggian betonisasi di beberapa titik wilayah Muktiharjo Lor juga sedang berlangsung, meskipun beberapa bagian masih dalam proses peningkatan konstruksi beton.

Terkait dengan kondisi di depan RSI Sultan Agung, Mbak Ita menyebutkan bahwa hanya perlu dilakukan perawatan inlet-inlet atau penutup saluran air. Meskipun sempat terjadi genangan air, namun dengan bantuan pompa air yang maksimal, situasi tersebut dapat segera ditangani. Selain itu, dia menyebutkan bahwa akan dibangun kolam retensi seluas 250 hektare di wilayah tersebut, dan lelang di PUPR sedang menunggu untuk wilayah Muktiharjo Kidul dan Muktiharjo Lor.

Baca juga:  Hangatnya Kepedulian: ARTOTEL Yogyakarta Berbagi Berkah Ramadan Bersama Dompet Dhuafa

Suwarto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, mengakui bahwa rendahnya konstruksi jembatan Nogososro menyebabkan sampah tersangkut dan menghambat aliran air. Saat ini, proses peninggian jembatan sedang berlangsung dengan tahap pembongkaran salah satu sisi untuk pembangunan jembatan darurat. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu arus transportasi selama curah hujan tinggi pada bulan Januari ini.

Baca juga:  Semen Indonesia (SIG) Mendorong Kreativitas Positif dan Edukasi Media Sosial Masyarakat Rembang

Pihak DPU melakukan pembongkaran pada Rabu (3/1) untuk membuka aliran air, serta berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang untuk mengalihkan arus lalu lintas. Suwarto menyampaikan bahwa proses lelang konstruksi jembatan Nogososro akan segera dibuka, dengan harapan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat setelah renovasi selesai.

Suwarto menekankan bahwa selain masalah jembatan, pendangkalan dan penyempitan sungai di bawahnya juga menjadi isu penting. Meskipun masalah ini berada dalam wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pamali-Juwana, Pemkot Semarang telah berkoordinasi untuk memastikan dilakukannya pengerukan secepat mungkin.

Berita Terkait

spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terkini