SEMARANG (Pertamanews.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bergerak cepat mendistribusikan kebutuhan sandang dan pangan kepada masyarakat terdampak banjir di Ibu Kota Jawa Tengah. Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heru Sukendar mengatakan, di Balai Kota Semarang telah dibuka posko bantuan dan dapur umum induk sebagai pusat layanan bantuan korban banjir.
Meski demikian, ada pula dapur umum dan posko kesehatan yang didirikan di setiap kecamatan terdampak. “Sekarang di Semarang Utara, Pedurungan, Gayamsari dan Genuk kan sudah dibuka Dapur Umum. Dari saran Bu Wali Kota untuk mempercepat penanganan banjir,” ujar Heru saat dihubungi, Sabtu (16/3).
Menurutnya, posko di kecamatan tersebut yang akan mengirimkan logistik ke kelurahan dan warga yang terdampak secara langsung. “Yang mengatur dan mengirim kebutuhan dan logistik masing-masing adalah dari kecamatan,” katanya.
“Yang dibutuhkan masyarakat saat ini nasi bungkus. Kebutuhan lain yakni sandang berupa baju pantas pakai serta selimut. Untuk balita juga membutuhkan popok bayi dan susu,” jelasnya.
Terpisah, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu pada Sabtu (16/3) meninjau dan menyerahkan bantuan bahan makanan, selimut dan susu di Dapur Umum Kecamatan Semarang Utara.
Mbak Ita, sapaannya, bahkan melihat proses masak dan memastikan makanan yang diberikan kepada warga terdampak banjir terpenuhi gizinya. Ia bahkan secara langsung membantu membungkus nasi bersama para relawan, dan ibu-ibu PKK di Kecamatan Semarang Utara.
“Tadi pagi saya sudah monitor di seluruh kecamatan yang tadi malam masih terendam banjir, yaitu di Pedurungan, Semarang Utara, Genuk dan Gayamsari. Alhamdulillah banjir sudah berangsur surut meski masih ada beberapa titik yang menggenang cukup dalam,” ujarnya.
Terkait penanganan pasca banjir, Mbak Ita menyebut telah meminta Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk melakukan inventarisir dan mendirikan posko-posko kesehatan.
Hal ini karena pasca banjir, diprediksi akan banyak penyakit yang mulai dikeluhkan masyarakat, seperti diare, penyakit kulit, atau leptospirosis.
“Saya juga minta agar memobilisasi Damkar dan tangki air bersih, biasanya masyarakat butuh untuk menyemprot wilayah-wilayah terkena banjir,” kata dia.
“Yang masih membutuhkan sandang seperti selimut hingga obat-obatan tentu kita segera suplai, karena sampai saat ini posko masih menerima bantuan-bantuan,” jelasnya.
Bahkan Kemensos telah menyuplai sayur mayur ke Dapur Umum di Genuk dan Gayamsari serta Semarang Utara. Tak hanya itu, di Bandarharjo juga telah berdiri dapur umum mandiri.
Sedangkan dapur umum induk dan posko logistik yang ada di Balai Kota Semarang juga masih menerima dan menyalurkan bantuan. Saat ini yang ada dapur umum hanya tinggal tiga kecamatan, yakni Genuk, Gayamsari, dan Semarang Utara.
“Semarang Utara kemungkinan petang ini sudah tutup dan beralih pendistribusian logistik bahan mentah untuk memenuhi kebutuhan sahur warga,” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Mbak Ita juga memastikan bahwa makanan yang didistribusikan ke masyarakat terdampak banjir memiliki gizi yang cukup.
“Semua makanan sehat, ada sayur mayur, telur, malah ada daging dan ayam. Jadi kita lebih ke menu sehat. Hari ini dari Kemensos juga mengedrop sayur mayur juga makanan sehat,” terang Mbak Ita.
Meskipun, kata Mbak Ita, ini makanan yang dibagikan adalah siap santap, namun tetap memperhatikan nilai gizi.
Terpisah, Camat Semarang Utara, Siwi Wahyuningsih mengatakan, di Semarang Utara rencananya akan dibagikan 2500 pack nasi bungkus pada hari ini.
“Di Dapur Umum Semarang Utara membuat 1500 nasi bungkus. Yang 1000 donasi dari masing-masing kelurahan di Semarang Utara dan Dapur Umum induk Balai Kota Semarang,” sebutnya.
Siwi mengaku, di Kecamatan Semarang Utara ada sembilan kelurahan, namun yang terdampak ada lima kelurahan saat banjir Kamis (14/3) lalu.
“Sekarang tinggal 2 kelurahan yang masih tergenang, yakni di Bandarharjo dan Tanjungmas. Turunnya (genangan) signifikan, cepet kok,” paparnya.