SEMARANG (Pertamanews.id) – Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan motif yang dilakukan oleh dukun pengganda uang di Banjarnegara bernama Slamet Tohari (45) alias Mbah Slamet saat menghabisi 12 korbannya yang masing-masing sudah dipendam di dalam tanah secara mandiri.

Diketahui, selama melakukan aksinya menjadi dukun pengganda uang di Banjarnegara, mbah Slamet bekerja dengan asistennya BS (32) warga Comal, Pemalang

Luthfi menuturkan modus yang digunakan adalah Mbah Slamet mengiming-imingi penggandan uang. Semisal, korban dijanjikan misal setor uang Rp 40 juta hingga Rp 70 juta akan digandakan menjadi Rp 5 miliar.

“Ya mereka dijanjikan. Namanya janji ya. Ada yang digandakan Rp 50 juta jadi Rp 6 M. Padahal dia tipu2. Begitu ditagih dia gelap mata pakai modus operandi,” ungkap Luthfi dalam keterangannya di Mapolda Jateng, Rabu (5/4/2023).

Saat ditagih korban diundang ke rumahnya dan dikasih minum yang sudah diracun oleh Slamet.

“Korban diundang diajak ke rumahnya, kemudian dikasih minuman dengan janji apabila anda kuat nanti uangnya akan dia gandakan. Padahal diminun dia sudah lemas, dipukul,” bebernya.

Semua korban tadi lalu dikubur di area perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara. Namun demikian, polisi masih bekerja untuk menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI).